Thursday, January 18, 2018

Imajinasi yang Terhenti

Hasil gambar untuk Imajinasi
BY: Nandang Burhanudin
*****
(1)
"Aku habiskan hidup bersama jiwa yang tak kukenal
Alam sekitarku sembunyikan perangai sejatinya
Gaib menelanku
Justru makin bahagia aku
Semoga ada cahaya Maha-Benar di dalam sana."
(2)
Bait-bait Syair syair Abdurrahman Syukri, sudah 3 tahun ini saya rasakan. Hidup bersama dengan jiwa yang tak dikenal.

(3)
Padahal di tahun tahun 2007, saya sukses mengimplementasikan proses afirmasi yang saya baca dari buku "Menuju Cahaya" Anis Matta.
(4)
Menurut Jabir Usfur, imajinasi adalah daya yang mampu mengharmonisasikan segala sesuatu yang tak berpaut.
(5)
Imajinasi memunculkan kreatifitas. Tentu tidak sembarang imajinasi, ia adalah ramuan dari kekuatan cinta di dalamnya.
(7)
Kekuatan laki-laki adalah di imajinasi. Kekuatan perempuan di menghias diri. Lelaki tanpa imajinasi, cenderung mudah terkena impotensi.
(8)
Bayangkan jika lelaki itu menjadi pemimpin. Sudah dipastikan akan impoten karya dan minim prestasi.
(9)
Ujungnya minder dan tak pandai mengontrol emosi. Imajinasi minus cinta, akan diisi benci. Benci ditopang wewenang, lahir kesewenangan.
(10)
Imajinasi terbaik adalah yang ditobpang tauhid dan ketakwaan. Bukan imajinasi khayalan, halusinasi, atau fantasi.
(11)
Pantas saja Al-Farabi menegaskan, daya imajinasi (Al-Quwwah Al-Mutakhayyilah) adalah kemampuan kreatif untuk menyusun atau menggabungkan cita-cita baru dengan cita-cita lain yag tersimpan dalam daya representasi (al-Quwwah al-Mushawirah) melalui proses kombinasi maupun pemilahan.
(12)
Tiga tahun ini berhenti berimajinasi, berdampak pada minimnya kreatifitas dan ringkihnya daya tahan.
(13)
Bukan sekedar jalan di tempat, sekedar menggerakkan tangan pun terkapar. Anehnya suara mulut itu masih menggelegar.
(14)
Pemimpin minus imajinasi, hanya berkemampuan memenjarakan fisik. Tapi ingatlah, kekuatan imajinasi itu akan segera bangkit!

No comments: