"Saya sampaikan keluarnya saya dari Indonesia ini sudah melalui suatu proses perjuangan yang sangat luar biasa dari berbagai macam upaya teror, Upaya untuk menghalangi dakwah saya upaya untuk membungkam saya, Dari sebelum Aksi Bela Islam 411 itu sudah berlangsung"
"Dengan tembakan senapan sniper ke kamar tidur saya 2 bom mobil yang diledakkan pada saat saya Tabligh Akbar serangan-serangan bom molotov ke posko-posko FPI sampai2 setiap saya keluar dari rumah saya pesan ke istri, saya keluar belum tentu pulang karena segala sesuatu bisa terjadi di jalan."
"Dan saya selalu pesen ke supir, apapun yang terjadi di jalan kalau ada mobil-mobil tidak dikenal yang mepet kita bertarung dengan mobil tsb, dia yang tergelincir atau kita yang terbalik itu urusan Allah, Kalau kita dihadang sebelum dia turun kita turun sebelum diserang kita nyerang."
"Tidak hanya seperti itu pesantren dikepung pura-pura latihan brimob sampai setiap habis sholat subuh terdengar dentuman-dentuman senjata, itu semua teror dan saya hadapi itu semua."
"Dan saya pesen ke istri dan anak2 kalau terjadi sesuatu yang emergency darurat, Segera kalian tinggalkan Indonesia, jangan pikirkan saya kalau saya ditangkep dimana saja jangan mikirin nengokin gak usah yang penting keluarga kita
selamatkan karena kadangkala perjuangan menjadi lemah manakala keluarganya disandera."
"Detik-detik terakhir saya sudah mencium gelagat mereka mau menangkap, maka saya segera keluar dari Indonesia, sebetulnya sudah beberapa kali mereka ingin menangkap tapi gak jadi dan gagal, Saya tunggu momentum kalau momentumnya sudah tepat hitungan per detik akhirnya Allah menyelamatkan saya untuk keluar."
Yassarallah lanal khaira haitsumma kunna yaa habibina ..
No comments:
Post a Comment