Monday, February 19, 2018

Jiwa Sportivitas itu Masih ada!!!

Jiwa Sportivitas itu Masih ada!!! Meski gak disebut dan diundang naik podium oleh Maruarar Sirait saat pemberian hadiah, padahal Anies Baswedan adalah Tuan Rumah dan "Bapak" Tim Pemenang.. Tapi anak-anak Persija tetap mendatangi dan memberikan pernghormatan kepada Gubernurnya..
Ternyata sportivitas itu masih ada di tengah panasnya politik Indonesia. Meski ditekan dan ditenggelamkan, jiwa ksatria masih ada di dada pemain Persija.. Mereka tahu siapa sebenarnya yang pantas diberi tepuk tangan.

Pemain Persija tahu, bahwa Bapak Asuhnya adalah "musuh politik" dengan pihak penguasa panggung, maka mereka yang mendatanginya.

Mungkin mereka tahu, kalo disebut nama Anies maka elektabilitasnya bisa makin moncer.. Maka mereka maklum kenapa panitia meminggirkan Anies.


Persija pantas untuk Menang, Namun Anies tak pantas untuk dipinggirkan!!!
Untung masih ada Jiwa Sportivitas di Dada Mereka..

Bravo Persija, di tangan yang benar kalian bisa Juara!!!
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN
Pasal 13
Tata Tempat bagi penyelenggara dan/atau pejabat tuan rumah dalam pelaksanaan Acara Resmi sebagai berikut:
a. dalam hal Acara Resmi dihadiri Presiden dan/atau Wakil Presiden, penyelenggara dan/atau pejabat tuan rumah mendampingi Presiden dan/atau Wakil Presiden.
Coba kita Data sudah berapa Banyak Undang-Undang yg DILANGGAR REZIM ini... dan PASPAMPRES yg melakukan Pelanggaran Undang2 Protokol Negara, harus DIPROSES HUKUM...
-----------
*ORANG-ORANG SEKITAR PRESIDEN AMATIRAN DAN MEMALUKAN*
Tindakan Pasmpampres yang menghalangi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk ikut bersama Presiden Jokowi di lapangan saat pertandingan sepakbola di Gelora Bung Karno semalam (17/2), adalah tindakan yang keterlaluan.
Sekretariat Negara perlu melakukan evaluasi. Karena apapun itu, adalah pelanggaran terhadap hukum dan melanggar UU Protokoler. Kejadian itu juga memalukan kita karena itu tindakan yang sangat tidak pantas dan tidak etis, karena didepan mata seluruh rakyat Indonesia, Sekretariat Negara mempraktikan satu tindakan yang memalukan.
Apa Paspampres tidak mengenal Anies Baswedan. Dimana posisi Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI dan sebagai tuan rumah penyelenggara acara. Jadi ini sungguh memerlukan klarifikasi tingkat tinggi.
Saya tidak percaya Bapak Jokowi sebagai mantan Walikota dan mantan Gubernur DKI tidak paham soal aturan protokoler ini. Tapi orang-orang yang bermain-main di sekitar Jokowi ini sudah sangat keterlaluan. Cara orang-orang sekitar Presiden mengelola ini sangat amatir dan memalukan. Saya kira ini perlu menjadi catatan yang sangat keras.
Jakarta, 18 Februari 2018
Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR RI

No comments: