Penulis : Tan Ardy
KEKUATAN MEMBERI, BUKAN SEKEDAR KEBETULAN!
Tulisan ini cukup panjang, kalau Anda memutuskan untuk menghabiskannya maka saya janji Anda akan memperoleh sesuatu yang dapat mengubah hidup Anda. Tapi jika tidak itu hak Anda, hanya saja setiap keputusan akan mempengaruhi masa depan Anda. Selamat membaca.
Kalau saya membahas tentang memberi atau biasa dikenal dengan sedekah dapat mendatangkan keuntungan tidak semua dapat mempercayainya, walaupun Indonesia negara mayoritas beragama tapi tidak semua beriman terhadap AGama yang dianutnya sebab sebagian besar dari mereka mendapatkan kepercayaan tersebut dari pengasuhnya. Oleh karena itulah saya akan membahas kekuatan memberi secara Ilmiah, karena kalau ilmiah lebih mudah untuk diterima oleh banyak orang. Ini benar-benar ilmiah dan bukan sekedar cocoklogi.
Saya telah lama belajar tentang kekuatan memberi ini, saya pertama mengenalnya dari Kitab suci kemudian buku-buku Motivasi. Saya belajar dari para Nabi sampai kepada para Motivator, saya belajar dari Ippho Santosa lewat bukunya 7 keajaiban Rezeki sampai kepada Muhammad Assad lewat bukunya Sedekah Super Stories edisi 1 dan 2. Saya juga banyak mendengar kisah-kisah keajaiban sedekah dari para Ustadz terutama Ustadz Yusuf Mansur yang belakangan lebih dikenal sebagai Founder Paytren. Tapi, apakah Kekuatan memberi benar-benar ada? Apakah ini Ilmiah?
Jika dahulu tidak bisa dijelaskan secara ilmiah bukan berarti sesuatu itu tidak ilmiah, saya sendiri percaya apapun yang diajarkan dan memang bekerja maka hal tersebut ilmiah hanya saja belun bisa dijelaskan karena belum ada yang meriset. Berbeda dengan para penyembah berhala kekuatan pikiran, yang mengTuhankan pikiran yang pada dasarnya tidak banyak teori tersebut bekerja secara nyata seperti keajaiban memberi.
Mari kita bahas, Adam Grant seorang profesor dan konsultan bisnis yang masuk kedalam 40 best profesor menurut Business Week dalam bukunya yang berjudul Give and Take di bagian ke 6 Sub Judul terakhir halaman 219-220 menuliskan disana. Seorang Ekonom bernama Arthur Brooks pernah menguji hubungan antara pendapatan dan sumbangan amal. Menggunakan data dari hampir 30 ribu orang Amerika pada tahun 2000, ia mengendalikan semua faktor yang terbayang, yang mempengaruhi pendapatan dan pemberian.
Mengejutkan karena dari hasil riset tersebut didapatkan untuk setiap 1$ yang disumbangkan, pendapatan dari penyumbang naik $3,75$. Memberi dalam riset ini secara pasti membuat orang bisa menjadi lebih kaya, dari persentase ini kita bisa melihat bahwa secara ilmiah telah dibuktikkan kekuatan memberi bisa mendatangkan lebih kepada para pemberi. Itu sebabnya orang kaya makin kaya karena orang kaya ini memberi dalam jumlah besar, kita bisa melihat Bill Gates, Warren Buffet, dan banyak orang kaya dalam daftar forbes lainnya.
Sementara orang miskin kejebak dalam mental penerima akibatnya mereka sulit memberi dan makin sulitlah kehidupan mereka, orang kaya yang terkontaminasi sikap penerimapun juga akan hancur misalnya akhirnya jadi rebut-rebutan harta antara sesama saudara dan akhirnya malah menghancurkan hubungan kekeluargaan dan kondisi ekonomi keluarga sendiri karena akhirnya harus saling gugat dan banyak uang habis dipengadilan serta energi yang harusnya bisa digunakan untuk mencari uang ditempat lain.
Saya punya kisah nyata juga masalah memberi ini, saya punya seorang teman perempuan yang usianya jauh diatas saya dan sudah menikah. Kebetulan ia baru mengambil program pendidikan strata 1nya dan kami sekelas, Ibu ini sangat rajin menyumbang pada hari jumat. Dari yang saya lihat, ekonominya terus meningkat dari waktu ke waktu dan kesehatannya makin prima, ia terlihat jauh lebih muda dari usia aslinya. Ini juga sesuai yang dibahas Adam Grant dalam bukunya Give and Take tadi, di halaman 222 dan 223 dibahas bahwa memberi bisa meningkatkan kebahagiaan yang kemudian berdampak kepada kesehatan. dr Gunawan Setiadi, MPH penulis buku transformasi jiwa juga mengutarakan bahwa dengan memberi kesehatan dan kekuatan jiwa bisa meningkat sehingga baik dilakukan oleh mereka yang jiwanya rapuh.
Untuk melatih sikap memberi ini mudah, kita bisa merencakan konsisten memberi dengan batas rasional kita dan sesekali secara kaget memberilah diluar batas rasional kita misalnya jika belum pernah memberi 100 ribu maka berilah 100 ribu atau mungkin memberi 1 juta jika belum pernah melakukannya. Dengan melakukannya jantung kita akan memompa keras sehingga bagus untuk peredaran darah kita, dengan melakukannya kita juga dapat berpindah dari kondisi Force ke Power yang dapat meningkatkan keberuntungan kita yang pembahasannya dapat Anda baca di Buku David R. Hawkins PhD dengan judul yang sama dimana buku tersebut hasil riset David R. Hawkins selama bertahun-tahun lamanya tentang kondisi psikis manusia.
Cara lain melatih otot memberi ini dengan mengubah niat kita, setiap hari saat kita ingin berbelanja jadikan berbelanja itu niat untuk menyalurkan rezeki orang lain sehingga kita tidak menawar pada pedagang kecil. Setiap tertimpa masalah, sadari bahwa ada orang yang diuntungkan dan kita sedang memberi mereka kesempatan untuk lebih baik. Dengan menjadikan sikap memberi sebagai gaya hidup, kualitas hidup kita akan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Mari praktekkan, jika dirasa informasi ini bermanfaat silahkan like dan share agar semakin banyak orang yang hidupnya bisa berubah ke arah yang lebih baik.
#salamEMAS
#EnergiMaksimaAmalSholih
KEKUATAN MEMBERI, BUKAN SEKEDAR KEBETULAN!
Tulisan ini cukup panjang, kalau Anda memutuskan untuk menghabiskannya maka saya janji Anda akan memperoleh sesuatu yang dapat mengubah hidup Anda. Tapi jika tidak itu hak Anda, hanya saja setiap keputusan akan mempengaruhi masa depan Anda. Selamat membaca.
Kalau saya membahas tentang memberi atau biasa dikenal dengan sedekah dapat mendatangkan keuntungan tidak semua dapat mempercayainya, walaupun Indonesia negara mayoritas beragama tapi tidak semua beriman terhadap AGama yang dianutnya sebab sebagian besar dari mereka mendapatkan kepercayaan tersebut dari pengasuhnya. Oleh karena itulah saya akan membahas kekuatan memberi secara Ilmiah, karena kalau ilmiah lebih mudah untuk diterima oleh banyak orang. Ini benar-benar ilmiah dan bukan sekedar cocoklogi.
Saya telah lama belajar tentang kekuatan memberi ini, saya pertama mengenalnya dari Kitab suci kemudian buku-buku Motivasi. Saya belajar dari para Nabi sampai kepada para Motivator, saya belajar dari Ippho Santosa lewat bukunya 7 keajaiban Rezeki sampai kepada Muhammad Assad lewat bukunya Sedekah Super Stories edisi 1 dan 2. Saya juga banyak mendengar kisah-kisah keajaiban sedekah dari para Ustadz terutama Ustadz Yusuf Mansur yang belakangan lebih dikenal sebagai Founder Paytren. Tapi, apakah Kekuatan memberi benar-benar ada? Apakah ini Ilmiah?
Jika dahulu tidak bisa dijelaskan secara ilmiah bukan berarti sesuatu itu tidak ilmiah, saya sendiri percaya apapun yang diajarkan dan memang bekerja maka hal tersebut ilmiah hanya saja belun bisa dijelaskan karena belum ada yang meriset. Berbeda dengan para penyembah berhala kekuatan pikiran, yang mengTuhankan pikiran yang pada dasarnya tidak banyak teori tersebut bekerja secara nyata seperti keajaiban memberi.
Mari kita bahas, Adam Grant seorang profesor dan konsultan bisnis yang masuk kedalam 40 best profesor menurut Business Week dalam bukunya yang berjudul Give and Take di bagian ke 6 Sub Judul terakhir halaman 219-220 menuliskan disana. Seorang Ekonom bernama Arthur Brooks pernah menguji hubungan antara pendapatan dan sumbangan amal. Menggunakan data dari hampir 30 ribu orang Amerika pada tahun 2000, ia mengendalikan semua faktor yang terbayang, yang mempengaruhi pendapatan dan pemberian.
Mengejutkan karena dari hasil riset tersebut didapatkan untuk setiap 1$ yang disumbangkan, pendapatan dari penyumbang naik $3,75$. Memberi dalam riset ini secara pasti membuat orang bisa menjadi lebih kaya, dari persentase ini kita bisa melihat bahwa secara ilmiah telah dibuktikkan kekuatan memberi bisa mendatangkan lebih kepada para pemberi. Itu sebabnya orang kaya makin kaya karena orang kaya ini memberi dalam jumlah besar, kita bisa melihat Bill Gates, Warren Buffet, dan banyak orang kaya dalam daftar forbes lainnya.
Sementara orang miskin kejebak dalam mental penerima akibatnya mereka sulit memberi dan makin sulitlah kehidupan mereka, orang kaya yang terkontaminasi sikap penerimapun juga akan hancur misalnya akhirnya jadi rebut-rebutan harta antara sesama saudara dan akhirnya malah menghancurkan hubungan kekeluargaan dan kondisi ekonomi keluarga sendiri karena akhirnya harus saling gugat dan banyak uang habis dipengadilan serta energi yang harusnya bisa digunakan untuk mencari uang ditempat lain.
Saya punya kisah nyata juga masalah memberi ini, saya punya seorang teman perempuan yang usianya jauh diatas saya dan sudah menikah. Kebetulan ia baru mengambil program pendidikan strata 1nya dan kami sekelas, Ibu ini sangat rajin menyumbang pada hari jumat. Dari yang saya lihat, ekonominya terus meningkat dari waktu ke waktu dan kesehatannya makin prima, ia terlihat jauh lebih muda dari usia aslinya. Ini juga sesuai yang dibahas Adam Grant dalam bukunya Give and Take tadi, di halaman 222 dan 223 dibahas bahwa memberi bisa meningkatkan kebahagiaan yang kemudian berdampak kepada kesehatan. dr Gunawan Setiadi, MPH penulis buku transformasi jiwa juga mengutarakan bahwa dengan memberi kesehatan dan kekuatan jiwa bisa meningkat sehingga baik dilakukan oleh mereka yang jiwanya rapuh.
Untuk melatih sikap memberi ini mudah, kita bisa merencakan konsisten memberi dengan batas rasional kita dan sesekali secara kaget memberilah diluar batas rasional kita misalnya jika belum pernah memberi 100 ribu maka berilah 100 ribu atau mungkin memberi 1 juta jika belum pernah melakukannya. Dengan melakukannya jantung kita akan memompa keras sehingga bagus untuk peredaran darah kita, dengan melakukannya kita juga dapat berpindah dari kondisi Force ke Power yang dapat meningkatkan keberuntungan kita yang pembahasannya dapat Anda baca di Buku David R. Hawkins PhD dengan judul yang sama dimana buku tersebut hasil riset David R. Hawkins selama bertahun-tahun lamanya tentang kondisi psikis manusia.
Cara lain melatih otot memberi ini dengan mengubah niat kita, setiap hari saat kita ingin berbelanja jadikan berbelanja itu niat untuk menyalurkan rezeki orang lain sehingga kita tidak menawar pada pedagang kecil. Setiap tertimpa masalah, sadari bahwa ada orang yang diuntungkan dan kita sedang memberi mereka kesempatan untuk lebih baik. Dengan menjadikan sikap memberi sebagai gaya hidup, kualitas hidup kita akan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Mari praktekkan, jika dirasa informasi ini bermanfaat silahkan like dan share agar semakin banyak orang yang hidupnya bisa berubah ke arah yang lebih baik.
#salamEMAS
#EnergiMaksimaAmalSholih
No comments:
Post a Comment