*Arah Baru Indonesia, Tak Boleh Ditunda*
oleh: Ahmad Jilul Qur'ani Farid
Saya mengira ini adalah gerakan politik an sich, yang membosankan (atau maaf, memuakkan) dan transaksional, tapi setelah mendengar dan menyimak, Anis Matta tak pernah membuat penyimaknya tak takjub dan terpukau. Menghadirkan narasi baru nan segar, yang bisa jadi di negeri ini tidak ada yang bisa mengimbanginya dalam sinkronnya tajamnya narasi dan memukaunya retorika.
“Kita ini punya langit yang tinggi, tapi terbang terlalu rendah” begitu katanya. Dengan helicopter view ia mengajak meneropong Indonesia dari sudut pandang yang tak biasa, terbang tinggi namun mampu menukik ke substansi masalah. Bahwa apa yang terjadi di bangsa ini tak pernah lepas dari konstelasi global. Perang pasifik dan kemerdekaan Indonesia, bangkitnya gelombang komunisme dan G30SPKI, menangnya kapitalisme global dan naiknya orde baru, krisis global dan naiknya populisme kanan termasuk di Indonesia. Dimana nasionalisme ekstrem dan fundamentalisme agama diharap mampu menantang kapitalisme global.
Hari ini telah terjadi apa yang disebut global disorder, dimana tidak ada negara yang berkuasa penuh di dunia, kedigdayaan AS mulai disalip Rusia dan China. Disusul terjadi konflik di berbagai belahan dunia, tak hanya timur tengah, bahkan Eropa juga menjadi tempat yang tidak aman. Jika tak terkontrol, kondisi penuh tekanan ini bisa memunculkan radikalisasi dan revolusi sosial dimana-mana. Sementara kegilaan Trump jadi satu indikasi tak akan ada perbaikan dalam waktu dekat, kecuali kita menemukan satu ide baru, yang bisa mengembalikan rekonfigurasi global.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Al Quran yang mayoritas berisi sejarah menyebut gamblang dalam kisah Rasul yang menjadi Raja dimulai dengan “‘sungguh kami telah memberikan daud dan sulaiman sebuah ilmu” . Ditambah logika hud-hud utusan Sulaiman yang dengan penuh kepercayaan diri menantang kekuatan Saba’ dengan kekuatan dari Allah.
Maka yang dibutuhkan Indonesia dan dunia bahkan saat ini adalah perangkat ilmu baru, yang dimunculkan dengan penuh kepercayaan diri seiring mengundang pertolongan Allah.
Indonesia harus membuat jalan sendiri, jalan Indonesia baru, sebab situasi sekarang sudah datar, struktur telah berubah dengan dramatis. Mala Indonesia sangat berpeluang mengubah pola peta global, tidak lagi menjadi follower namun pioneer. Jika Rusia punya nuklir, dengan sekala ekonomi tidak jauh dari Indonesia, namun Putin tau cara kerjanya; selain ekonomi, pertahanan di kuatkan, maka Indonesia juga harus punya ilmu dan perangkat baru yang ia kuasai penuh untuk ditawarkan pada dunia.
Apa itu? Indonesia adalah negara yang seharusnya mampu mensinkronkan Islam, Nasionalisme, Demokrasi dan Kesejahteraan. Dimana hal-hal itu kini di seluruh dunia saling dibenturkan.
8de untuk konstelasi global kedepan harus segera ditawarkan kepada kekuatan dunia. Ini akan jadi pembeda bagi Indonesia dan kita harus segera duduk di meja rapat yang sama.
Dan Hanya ia yang mampu, seorang pemimpin baru, yang menguasai perangkat ilmu mensinkronkan apa yang sebelumnya berbenturan ini, yang harus mampu menawarkannya. Tahun- tahun ini adalah tahun Vivere Pericoloso, hidup nyerempet dengan bahaya, jika terlambat bangsa ini akan kehilangan momentum. Maka gerakan Arah Baru Indonesia harus mengemuka, maju ke depan, lalu menawarkannnya pada dunia. Harus Segera! Tak Boleh ditunda!
No comments:
Post a Comment