By: Nandang Burhanudin
*****
(1)
Seorang mukmin sejati, memaknai prahara sebagai 1. ujian bagi cita rasa kepahlawanannya; 2. meledakkan daya ledak potensi jiwa; 3. melejitkan tekadnya ('azam).
(2)
Sementara bagi mukmin yang telah menggadaikan keimanannya, prahara ia anggap sebagai musibah kubro, hingga ia rela menjual idealisme yang diklaim sedang ia perjuangkan.
(3)
Kawan, cabaran dan kesulitan, melahirkan pahlawan. Deliknya konspirasi, menghadirkan sosok jenius yang spartan melawan. Tekanan itu menguatkan.
(4)
Ar-Rafi'i penyahir ternama mengatakan, "tragedi itu mirip telor. Kuning telur dikelilingi lapisan-lapisan. Sebagian menganggapnya, perintang. Tapi bagi dia, justru penguat mencapai kesempurnaan."
(5)
"Kuncinya, ash-shobru ilaa muddah (sabar sebentar) dan ar-ridha ilal ghayah (tetap ridha hingga tujuan). Kesulitan, rintangan, halangan, ia jadikan sebagai energi terbarukan.
(6)
Zaman now kita saksikan, sejumlah da'i dikekang dan dihalangi menyampaikan narasi keislaman dan kebangsaannya.
(7)
HRS, UAS, UBN, AM, adalah nama-nama da'i yang dianggap: ancaman. Alasan bisa dibuat-buat, sekali lagi, sesuai politik selera.
(8)
Saya harus belajar dari mereka soal keikhlasan dan sikap saat diperlakukan tak etis. Rerata: tersenyum lalu muncul nasihat untuk saya dari Ust. AM saat dikabari acara tgl 25 dibatalkan.
(9)
Nasihat soal Manajemen kemarahan/idaarah al-ghodhob. Kembali saya teringat pepatah Arab, pukulan yang tidak membunuhmu, menguatkanmu.
(10)
Beberapa pihak mungkin bahagia atas kesuksesan membatalkan acara. Saya teringat pesan: dalam kegelapan segala warna itu bersatu. Santai saja, jangan lupa bahagia.
Seorang mukmin sejati, memaknai prahara sebagai 1. ujian bagi cita rasa kepahlawanannya; 2. meledakkan daya ledak potensi jiwa; 3. melejitkan tekadnya ('azam).
(2)
Sementara bagi mukmin yang telah menggadaikan keimanannya, prahara ia anggap sebagai musibah kubro, hingga ia rela menjual idealisme yang diklaim sedang ia perjuangkan.
(3)
Kawan, cabaran dan kesulitan, melahirkan pahlawan. Deliknya konspirasi, menghadirkan sosok jenius yang spartan melawan. Tekanan itu menguatkan.
(4)
Ar-Rafi'i penyahir ternama mengatakan, "tragedi itu mirip telor. Kuning telur dikelilingi lapisan-lapisan. Sebagian menganggapnya, perintang. Tapi bagi dia, justru penguat mencapai kesempurnaan."
(5)
"Kuncinya, ash-shobru ilaa muddah (sabar sebentar) dan ar-ridha ilal ghayah (tetap ridha hingga tujuan). Kesulitan, rintangan, halangan, ia jadikan sebagai energi terbarukan.
(6)
Zaman now kita saksikan, sejumlah da'i dikekang dan dihalangi menyampaikan narasi keislaman dan kebangsaannya.
(7)
HRS, UAS, UBN, AM, adalah nama-nama da'i yang dianggap: ancaman. Alasan bisa dibuat-buat, sekali lagi, sesuai politik selera.
(8)
Saya harus belajar dari mereka soal keikhlasan dan sikap saat diperlakukan tak etis. Rerata: tersenyum lalu muncul nasihat untuk saya dari Ust. AM saat dikabari acara tgl 25 dibatalkan.
(9)
Nasihat soal Manajemen kemarahan/idaarah al-ghodhob. Kembali saya teringat pepatah Arab, pukulan yang tidak membunuhmu, menguatkanmu.
(10)
Beberapa pihak mungkin bahagia atas kesuksesan membatalkan acara. Saya teringat pesan: dalam kegelapan segala warna itu bersatu. Santai saja, jangan lupa bahagia.
No comments:
Post a Comment