Sudah menjadi sebuah fenomena, saat terjadi gerhana matahari
atau bulan banyak orang berbondong-bondong menuju lokasi yang diperkirakan bisa
melihat gerhana tersebut,untuk MENONTON.
Kita masih ingat ketika terjadi gerhana matahari total di
Indonesia.
Banyak orang lebih memilih menonton gerhana dari awal sampai
akhirnya,bahkan tepat ketika gerhana total, mereka bersorak gembira, selfi,
dll.
Ini semua karena manusia sudah jauh meninggalkan Islam.
Saudaraku, takutlah dengan fenomena alami ini. Sikap yang tepat
ketika fenomena gerhana ini adalah takut, khawatir akan terjadi hari kiamat.
Bukan kebiasaan orang seperti kebiasaan orang sekarang ini yang hanya ingin
menyaksikan peristiwa gerhana dengan membuat album kenangan fenomena tersebut,
tanpa mau mengindahkan tuntunan dan ajakan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam
ketika itu. Siapa tahu peristiwa ini adalah tanda datangnya bencana atau adzab,
atau tanda semakin dekatnya hari kiamat. Lihatlah yang dilakukan oleh Nabi kita
shallallahu ’alaihi wa sallam:
عَنْ أَبِى مُوسَى قَالَ خَسَفَتِ الشَّمْسُ فِى زَمَنِ النَّبِىِّ
-صلى الله عليه وسلم- فَقَامَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ حَتَّى أَتَى
الْمَسْجِدَ فَقَامَ يُصَلِّى بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ مَا رَأَيْتُهُ
يَفْعَلُهُ فِى صَلاَةٍ قَطُّ ثُمَّ قَالَ « إِنَّ هَذِهِ الآيَاتِ الَّتِى يُرْسِلُ
اللَّهُ لاَ تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُرْسِلُهَا
يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ
وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ
Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu menuturkan, ”Pernah
terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat, sehingga
beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri,
ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat
sedemikian rupa.”
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam lantas
bersabda,”Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang
ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau
hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti
hamba-hamba-Nya. Jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka
bersegeralah untuk berdzikir, berdo’a dan memohon ampun kepada Allah.”22
An Nawawi rahimahullah menjelaskan mengenai maksud kenapa
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam takut, khawatir terjadi hari kiamat. Beliau
rahimahullah menjelaskan dengan beberapa alasan, di antaranya:
Gerhana tersebut merupakan tanda yang muncul sebelum
tanda-tanda kiamat seperti terbitnya matahari dari barat atau keluarnya Dajjal.
Atau mungkin gerhana tersebut merupakan sebagian tanda kiamat. 23
Hendaknya seorang mukmin merasa takut kepada Allah, khawatir
akan tertimpa adzab-Nya. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam saja sangat takut
ketika itu, padahal kita semua tahu bersama bahwa beliau shallallahu ’alaihi wa
sallam adalah hamba yang paling dicintai Allah. Lalu mengapa kita hanya
melewati fenomena semacam ini dengan perasaan biasa saja, mungkin hanya diisi
dengan perkara yang tidak bermanfaat dan sia-sia, bahkan mungkin diisi dengan
berbuat maksiat. Na’udzu billahi min dzalik.
Demikian penjelasan ringkas kami mengenai shalat gerhana .
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment