عن انس بن مالك رضي الله عنه قال : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
دَخَلَ عَلَى شَابٍّ وَهُوَ فِي الْمَوْتِ فَقَالَ كَيْفَ تَجِدُكَ قَالَ وَاللَّهِ
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنِّي أَرْجُو اللَّهَ وَإِنِّي أَخَافُ ذُنُوبِي فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي
مِثْلِ هَذَا الْمَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا يَرْجُو وَآمَنَهُ مِمَّا يَخَافُ
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata :
Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam datang kepada seorang
pemuda yang hendak meninggal, maka beliau berkata: “Bagaimana
keadaanmu?” Pemuda itu menjawab: “Demi Allah ya Rasulullah, sungguh
saya sangat berharap kepada (rahmat) Allah dan saya sangat takut akan (siksa
Allah) atas dosa-dosa saya.”Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam
berkata: “Tidaklah dua perkara tersebut ada pada hati seorang hamba yang
dalam kadaan seperti ini, kecuali Allah akan memberikan apa yang diharapkannya
dan akan Allah amankan ia dari apa yang ditakutkannya.”
Dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi dan sanadnya hasan. Juga Imam
Ibnu Majah dan Imam Abdullah bin Imam Ahmad dalam Zawa’id Az-Zuhd (halaman
34-35), juga Imam Ibnu Abid Dunya sebagaimana dalam At-Targhib (4/141) dan
lihat juga dalam Al-Misykah-nya (1612).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :
1– Imam Ibnu Hajar
al-‘Asqalani rahimahullah berkata, “Yang dimaksud
dengan ar-raja’ (berharap) adalah bahwa jika seorang hamba melakukan
kesalahan (dosa atau kurang dalam melaksanakan perintah Allah) maka hendaknya
dia bersangka baik kepada-Nya dan berharap agar Dia menghgapuskan (mengampuni)
dosanya, demikian pula ketika dia melakukan ketaatan (kepada-Nya) dia berharap
agar Allah menerimanya.
2- Adapun orang yang bergelimang dalam kemaksiatan kemudian
dia berharap Allah tidak menyiksanya (pada hari kiamat) tanpa ada rasa
penyesalan(takut ) dan (kesadaran untuk) meninggalkan perbuatan maksiat (tanpa
melakukan taubat yang benar kepada Allah), maka ini adalah orang yang tertipu
(oleh setan)”
3- Maka roja' dan khauf harus selalu ada pada
seseorang maka akan sampai cinta, ridho dan surga Allah, insya
Alloh.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al - Qur'an :
1– Dua sifat inilah yang dimiliki oleh hamba-hamba Allah
yang paling mulia di sisi-Nya yaitu khouf dan roja', para Nabi dan
Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga
Allah Ta’ala memuji mereka dalam firman-Nya,
إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا
رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“Sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang
baik dan mereka (selalu) berdoa kepada Kami dengan (perasaan) harap dan takut.
Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu‘” (QS al-Anbiyaa’:90).
2- Karena itulah Al-Hasan
Al-Basri rahimahullah pernah mengatakan bahwa orang mukmin
mengerjakan amal-amal ketaatan, sedangkan hatinya dalam keadaan takut,
bergetar, dan khawatir; sementara orang yang durhaka mengerjakan
perbuatan-perbuatan maksiat dengan penuh rasa aman.
Maka orang yang merasa aman dari siksa
Allah termasuk orang yang rugi.
أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا
الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
Patutkah mereka (bersukaria) sehingga mereka merasa aman
akan rancangan buruk (balasan azab) yang diatur oleh Allah? Kerana sebenarnya
tidak ada yang merasa aman dari rancangan buruk (balasan azab) yang diatur oleh
Allah itu melainkan orang-orang yang rugi.
[Surat Al-A'raf 99]
3- Orang yang terlalu berat khouf(takut) tanpa ada
roja' maka bisa putus asa. Dan putus asa sifat orang kafir
وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ
رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat serta
pertolongan Allah. Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat dan pertolongan
Allah itu melainkan kaum yang kafir".
[Surat Yusuf 87]
No comments:
Post a Comment