Thursday, February 15, 2018

Rasa Takut

Rasa Takut
By: Nandang Burhanudin
****
(1)
Lazimnya manusia biasa, takut itu lumrah dan normal. Tapi takut yang membutakan bashiroh, ini yang harus dihindarkan.

(2)
Nabi Musa sempat takut, saat melempar tongkat yang lantas menjadi ular. Ketakutan itu pudar, setelah Firman Allah turun menjamin keamanan (Thaha: 21).
(3)
Ketakutan yang sama terjadi saat berhadapan dengan tukang sihir Fir'aun. Tongkat-tongkat sihir menjadi ular yang mengepung dan siap menerkamnya.

(4)
Allah pun menjamin, "Jangan takut, dirimu yang paling agung" (Thaha: 68). Jaminan Allah yang membuat Musa kembali tumakninah.
(5)
Sarana ular adalah media pembelajaran yang Allah berikan. Latihan! Sebab Allah akan menghadapkan pada ujian sebenarnya: menyebrangi samudera!
(6)
Perhatikan perkataan Musa: "Tidak takut sama sekali, bersamaku ada Rabbku yang pasti memberi petunjuk!" (Asy-Syu'ara: 62). Padahal kaumnya galau dan ketakutan.
(7)
Musa tampil percaya diri. Jaminan Allah sudah pasti. Allah tidak akan menerlantarkan. Tak akan ada keburukan dari manusia atau organisasi, tanpa izin Allah.
(8)
Seandainya seluruh manusia di muka bumi akan mencelakakan, tak akan terjadi, jika Allah tak mengizinkan. Lalu mengapa masih ada rasa takut?
(9)
Takut diasingkan, takut akses rezeki ditutup, takut dikucilkan, takut tidak lagi dianggap satu shaff. Jika demikian, ada masalah dengan tarbiyah kita.
(10)
Murabbi hakiki adalah Allah Ta'ala dan Rasul-Nya. Produk tarbiyah yang betul, mampu mengikis rasa takut; apalagi sekedar menghadapi ular-ular penyihir.
(11)
Kita belum dihadapkan pada pilihan: menyeberangi samudera bersama ratusan ribu pengikut! Belum ... karena belum level kita.
(12)
Kita hanya diuji untuk jujur pada diri sendiri: Katakan yang haq, walaupun berasa pahit dan akan dipahitkan! Tapi itulah obat agar muncul keberanian. Percayalah!
(13)
Santai saja. Jangan lupa bahagia.

No comments: